Mencari Berkah
Kamis, 27 Juli 2017
Pengertian Iman dan Penjelasan Arti Iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)
Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.
1.Pengertian Iman Dalam Al-Qur’an dan Hadits
Arti iman dalam Al-Qur’an maksudnya membenarkan dengan penuh Keyakinan bahwa Allah SWT. mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada hamba-hambaNya dengan kebenaran yang nyata dan petunjuk yang jelas. Dan bahwaNya Al-Qur’an adalah kalam Allah yang Ia firmankan dengan sebenarnya.
Arti Iman dalam Hadits maksudnya iman yang merupakan pembenaran batin. Rasullallah menyebutkan hal-hal lain sebagai iman, seperti akhlak yang baik, bermurah hati, sabar, cinta Rasul, cinta sahabat, rasa malu dan sebagainya.
2.Arti Iman
Menurut bahasa iman berarti pembenaran hati. Sedangkan menurut istilah iman adalah
“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan”
Penjelasan arti iman
•Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang di bawa oleh Rasullullah.
•Mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan dua kalimah syahadat “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasullullah” (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah).
•Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
3.Rukun Iman Dan Hal-Hal Yang Membatalkan
• Rukun iman terbagi menjadi enam yaitu:
1.Iman kepada Allah SWT
2.Iman kepada para Malaikat
3.Iman kepada Kitab-kitab
4.Iman kepada para Rasul
5.Iman kepada Hari Kiamat
6.Iman kepada Qadha dan Qadar
Hadits tentang iman
“Engkau beriman kedapa Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya, kepada hari akhir dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
1.Iman kepada Allah SWT
Yaitu percaya kepada Allah, orang yang beriman kepada Allah akan mendapatkan ketengan jiwa yang muncul dari kalbu secara ikhlas. Adapun yang utama kita beriman kepada Allah yaitu kita menyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah.
2.Iman kepada para Malaikat
Semua makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. dapat dibagi kepada dua macam: pertama, yang ghaib (al-ghaib), dan kedua, yang nyata (as-syahadah). Yang membedakan keduanya adalah bisa dan tidak bisanya dijangkau oleh pancaindera manusia. Seseuatu yang tidak bisa dijangkau oleh pancaindera manusia digolongkan kepada yang ghaib, sedangkan sesuatu yang bisa dijangkau oleh pancaindera manusia digolongkan kepada yang as-shahadah atau nyata.
Bagaimana kita mengimani dan mengetahui wujud malaikat yaitu, pertama melalui akhbar yang disampaikan oeh Rasullullah SAW baik berupa Al-Qur’an maupun Sunnah. Kedua lewat bukti-bukti nyata yang ada dalam semesta yang menunjukan bahwa Malaikat itu ada.
Pengertian Malaikat
Secara etimologis kata Malaikah adalah bentuk jamak dari malak, berasal dari al-alukah artinya ar-risalah (missi atau pesan). Secara terminologis Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu. Jumlah Malaikat yang wajib kita tahu ada sepuluh dengan masing-masing tugas yang Allah berikan kepadanya.
3.Iman kepada Kitab-kitab
Secara etimologis kata kitab adalah bentuk masdhar dari kata ka-ta-ba yang berarti menulis. Setelah menjadi masdhar berarti tulisan, atau yang ditulis.
Secara terminologis Al-Kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada para Nabi dan RasulNya.
Adapun kitab-kitab yang wajib kita tahu ada empat yaitu:
•Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
•Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
•Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Dawud AS.
•Kitab Suci Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
4.Iman kepada para Rasul
Secara etimologis Nabi berasal dari na-ba artinya ditinggikan, atau dari kata na-ba-a artinya berita. Dalam hal ini seorang Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Dengan memberinya berita (wahyu). Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Setelah dibentuk menjadi Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang Rasul adalah seorang yang diutus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
Secara terminologis Nabi dan Rasul adalah manusia biasa, laki-laki, yang dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu. Apabila tidak diirigi dengan kewajiban menyampaikan atau membawa satu misi tertentu, maka dia disebut Nabi saja. Namun bila diikuti dengan kewajiban menyampaikannya atau membawa satu misi tertentu maka dia disebut juga Rasul. Adapun jumlah Nabi dan sekaligus Rasul ada dua puluh lima orang.
5.Iman kepada Hari Kiamat
Yang dimaksud hari akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan di dunia fana ini berakhir, termasuk semua proses dan peristiwa yang terjadi pada Hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya, serta berakhirnya seluruh kehidupan (Qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia dari dalam kubur (Ba’ats), dikumpulkannya seluruh umat manusia di padang mahsyar (Hasyr), perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (Hisab), penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan amal buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga atau neraka (Jaza’).
6.Iman kepada Qadha dan Qadar
Secara etimologis Qadha adalah bentuk masdhar dari kata kerja qadha yang berari kehendak atau ketetapan hukum. Dalam hali ini Qadha adalah kehendak atau ketetapan hukum Allah SWT. terhadap segala sesuatu. Sedangkan Qadar secara etimologis adalah bentuk masdhar dari qadara yang berarti ukuran atau ketentuan. Dalam hali ini Qadar adalah ukuran atau ketentuan Allah SWT. terhadap segala sesuatu. Secara terminologis ada ulam yang berpenapat kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang sama, dan ada pula ynag membedakannya. Yang membedakan, mendefinisikan Qadar sebagai: “Ilmu Allah SWT. Tentang apa-apa yang akan terjadi pada seluruh makhlukNya pada masa yang akan datanh”. Dan Qadha adalah: “Penciptaan segala sesuatu oleh Allah SWT. Sesuai dengan ilmu dan IradahNya”.
•Hal - hal yang membatalkan iman
Pembatal iman atau “nawaqidhul iman” adalah sesuatu yang dapat menghapuskan iman sesudah iman masuk didalamnya yakni antara lain:
1.Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan- kekhususanNya, atau mengaku memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.
2.sombong serta menolak beribadah kepada Allah
3.menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan) selain Allah.
4.menolak sesuatu yang ditetapkan Allah untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh RasulNya.
5.mendustakan Rasullullah.
6.mengolok-olok atau mengejek-ejek Allah atau Al-Qur’an atau agama Islam atau pahala dan siksa yang sejenisnya, atau mengolok-olk Rasullullah atau seorang Nabi, baik itu gurauan maupn sungguhan, dan lain sebagainya.
Definisi Makna dan Pengertian Syariah

[1] Sedangkan istilah syariah hampir-hampir tidak pernah digunakan pada masa awal Islam. Dari perkembangan Makna, istilah syariah ini diperkenalkan dengan perubahan Makna yang menyempit untuk membawakan Makna yang khusus, yakni ”Hukum Islam” pada masa kemudian. Syariah adalah kosa kata bahasa Arab yang secara harfiah berarti ”sumber air” atau ”sumber kehidupan”
[2], dalam Mukhtar al-Sihah diungkapkan sebagai berikut:
[3] Syariah adalah sumber air dan ia adalah tujuan bagi orang yang akan minum. Syariah juga sesuatu yang telah ditetapkan Allah swt. kepada hamba-Nya berupa agama yang telah disyariahkan kepada mereka. Orang-orang Arab menerapkan istilah ini khususnya pada jalan setapak menuju palung air yang tetap dan diberi tanda yang jelas terlihat mata. Jadi, kata demikian ini berarti jalan yang jelas kelihatan atau ”jalan raya” untuk diikuti.
[4] Al-Qur’an menggunakan kata syirah dan syariah dalam arti agama, atau dalam arti jalan yang jelas yang ditunjukkan Allah bagi manusia. Syariah sering digunakan sebagai senonim dangan kata din dan millah yang berMakna segala peraturan yang berasal dari Allah swt. yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadis yang bersifat qat’I atau jelas nasnya.
[5] Sedangkan pengertian syariah Islam menurut Mahmud Syaltut adalah: syariah menurut bahasa ialah tempat yang didatangi atau yang dituju oleh manusia dan hewan guna meminum air. Menurut istilah ialah hukum-hukum dan aturan Allah disyariahkan buat hambanya untuk diikuti dan hubungan mereka sesama manusia. Di sini dimaksudkan Makna secara istilah yaitu syariah tertuju kepada hukum yang didatangkan al-Qur’an dan Rasul-Nya, kemudian yang disepakati para sahabat dari hukum-hukum yang tidak datang mengenai urusannya sesuatu nas dari al-Qur’an atau sunah. Kemudian hukum yang diistinbatkan dengan jalan ijtihad, dan masuk ke ruang ijtihad menetapkan hukum dengan perantara kias, karinah, tanda-tanda dan dalil-dalil. Sedangkan syariah menurut Salam Madkur: tasyrik ialah lafal yang dikenal dari kata syariah yang di antara Maknanya dalam pandangan orang Arab ialah jalan yang lurus dan dipergunakan oleh ahli fikih Islam untuk nama bagi hukum-hukum yang Allah tetapkan bagi hambanya dan dituangkan dengan perantaraan Rasul-Nya agar mereka mengerjakan dengan penuh keilmuan baik hukum-hukum itu berkaitan dengan perbuatan ataupun dengan aqidah maupun dengan akhlak budi pekerti dan dinamakan dengan Makna ini dipetik kalimat tasyrik yang berarti menciptakan undang-undang dan membuat kaidah-kaidah-Nya, maka tasyrik menurut pengertian ini ialah membuat undang-undang baik undang-undang itu dating dari agama dan dinamakan tasyrik samawi ataupun dari pebuatan manusia dan pikiran mereka dinamakan tasyrik wa’i.
[6] Pengertian yang dikemukakan Syaltut tersebut dengan jelas telah memisahkan antara agama dengan syariah. Manurutnya, agama (Islam) terdiri dari dua ajaran pokok yaitu akidah dan syariah. Di mana syariah lebih dikhususkan pada persoalan amaliah. Lebih lanjut, masih menurut Syaltut, aspek akidah merupakan pondasi tempat tumbuh dan berkembangnya syariah, sedangkan syariah adalah sesuatu yang harus tumbuh dari akidah itu. Definisi syariah tersebut menunjukkan bahwa syariah sebagai ketentuan yang mengatur persoalan-persoalan amaliah terdiri dari dua kategori; pertama, ketentuan-ketentuan hukum yang secara langsung ditetapkan oleh syari’. Ketentuan-ketentuan tersebut bersifat abadi dan tidak berubah, karena tidak ada yang punya wewenang merubahnya kecuali Allah. Sedangkan istilah syariah dalam konteks kajian hukum Islam lebih menggambarkan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari proses tasyrik, yaitu proses menetapkan dan membuat syariah.
[7] Lebih lanjut terminologi syariah dalam kalangan ahli hukum Islam mempunyai pengertian umum dan khusus. Syariah dalam arti umum merupakan keseluruhan jalan hidup setiap muslim, termasuk pengetahuan tentang ketuhanan. Syariah dalam arti ini sering disebut dengan fikih akbar.[8] Sedangkan dalam pengertian khusus berkonotasi fikih atau sering disebut dengan fikih asghar, yakni ketetapan hukum yang dihasilkan dari pemahaman seorang muslim yang memenuhi syariah tertentu tentang al-Qur’an dan sunah dengan menggunakan metode ushul fikih. Berdasarkan pengertian syariah itulah terbentuk istilah tasyrik atau tasyri’ Islami yang berarti peraturan perundang-undangan yang disusun sesuai dengan landasan dan prinsip-prinsip yang terkadung di dalam al-Qur’an dan sunah. Peraturan perundang-undangan tersebut terumuskan ke dalam dua bagian besar, yakni bidang ibadah dan kedua bidang muamalah. Fikih ibadah meliputi aturan puasa, zakat, haji dan sebagainya yang ditujukan untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Adapun fikih muamalah diantaranya mengatur tentang perikatan, sangsi hukum. Dan aturan selain yang diatur dalam fikih ibadah dan bertujuan untuk mengatur subjek hukum baik secara indiviual maupun secara komunal. Catatan Kaki
[1]Muhammad bin Saad bin Muni Abu Abdullah al-Bishriy al-Zuhri, al-Thabaqat al-Kubra (Dar al-Shadr, Beirut, tt.), h. 307.
[2]Muhammad bin Makram bin Manzur al-Afriqiy atau Ibnu Manzur, Lisan al-Arab (Dar al- Shadr, tth.), h. 40-44.
[3]Muhammad bin Abi Bakr bin Abd al-Qadir a-Raziy, Mukhtar al-Shihah (Maktabah Lubnan Nasyrirun, Beirut, 1995), juz 1, h. 141.
[4]Ibnu Munzur, Op.Cit.
[5]Bustanul Arifin, Pelembagaan Hukum Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), h. 200.
[6]Muhammad salam Madkur, al-Madkhal li al-Fiqh al-Islami, h. 44.
[7]Ibnu Munzur, op.cit., jil. 8, hal. 157.
[8]Dalam pengertian keagamaan, kata syariah berarti jalan kehidupan yang baik, yaitu nilai-nilai agama yang diungkapkan secara fungsional dan dalam Makna yang kongrit.
Daftar Bawaan dan Persiapan Sebelum Berangkat Haji
1. Pakaian
Jaket Gamis (hari biasa) Inner buat gamis CD sekali pakai Baju tidur wanita Legging Briefs (CD pria) Baju koko Jilbab instan Kain ihram Topi lebar wanita Long pants pria Kaos kaki wanita Kaos dalam wanita Kerudung segiempat Gamis (ihram) Sabuk ihram Baju tidur pria Long pants wanita Bra Panties (CD wanita)
2. Aksesoris Carry bag (tas slempang / pinggang / jinjing) Ransel Kantong batu Jam tangan Sarung tangan Sepatu Tas obat Tas sandal / sepatu Payung lipat Dompet Sandal (ihram OK) Tas perlengkapan shalat Tas peralatan mandi Sunglasses Topi pria Slipper (selop)
3. Perlengkapan Mandi Alat Mandi Sabun Skin moisturizer Razor (blade) Tisu basah Skin toner (cairan pembersih muka) Bedak Sampo Pasta gigi Pasta gigi (ihram OK) Deodorant Panty liners Handuk besar Cottonbud Kapas wajah Lipbalm (pelembab bibir) Sisir Sabun (ihram OK) Talcum powder Pembalut wanita Handuk kecil Milk cleanser (sabun muka) Krim wajah (termasuk penangkal UV / sunblock) Mobile mirror (cermin lipat) Sikat gigi Sampo (ihram OK)
4. Perlengkapan Mencuci Deterjen (ihram OK) Ember lipat (biasanya bahan silikon) Hanger dan jepit jemuran Sabun cuci piring dan spons Tali tampar
5. Perlengkapan Kesehatan Perlengkapan Kesehatan Analgesic balm Minyak kayu putih Pil penunda haid Obat pusing Krim multiguna Obat tetes mata Obat batuk Suplemen dan vitamin Madu Obat alergi Obat diare Facemask (masker wajah)
6. Barang-barang Penting Penanda rombongan ID card Foto paspor Isotonic drink Thawf counter Peta dan panduan lain Tiket pesawat Kurma Contact info Paspor dan sampul yang eyecatching Panduan haji dari agen Makanan instan
7. Perlengkapan Gadget Mobile phone + earphone Plug converter Charger + cable Kompas Recharger / powerbank Camera + mini tripod Senter USB drive
8. Lain-lain Spidol besar Notes Sendok Cooler bag Pembuka tutup botol Gunting kecil / lipat Alquran kecil Spray bottle Selotip Gelas Pisau kecil Baterai Plastik berklip (Ziplock) Alat jahit mini Buku doa Inflatable pillow Pulpen dan pensil Piring Lunchbox Kunci sepeda berkode Kantong plastik (kresek) Botol minum Sajadah mini Sleeping mat
9. Persiapan Lain yang Perlu Dilakukan di Luar Perlengkapan Haji Setelah mempersiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan selama menjalankan ibadah haji ditanah suci, maka ada persiapan lain yang perlu dilakukan diluar menyiapkan barang-barang seperti uraian diatas, sebagai berikut. mempersiapkan jadwal packing tas potong rambut vaksin kabari keluarga atau teman matikan semua alat elektronik bersihkan rumah siapkan anggaran mengukur berat koper atau tas potong kuku mengunci pintu memberi tahu tetangga membuang sampah mencuci piring mengisi bateri ponsel mempelajari beberapa kata bahasa arab memfotokopi dokumen mengunci jendela membayar tagihan mematikan lampu Persiapkan Agar Ibadah Tenang Menjalankan ibadah haji adalah wajib sekali seumur hidup, alangkah baiknya jika kesempatan yang sekali ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Bersihkan hati dan niatkan semua ibadah hanya untuk Allah SWT. Dengan persiapan yang matang, ibadah bisa lebih lancar dan hati lebih tenang.
Houthi tembakkan rudal balistik ke Arab Saudi
Petempur Houthi menyatakan rudal itu "ditujukan ke Bandar Udara Internasioanl Raja Abdel Aziz" di kota pelabuhan Jeddah di pesisir Laut Merah menurut pernyataan singkat yang disiarkan di Kantor Berita Yaman, yang dikuasai Houthi pada Kamis malam. Namun Kantor Berita Arab Saudi (SPA) melaporkan satu jam sebelumnya satu rudal balistik yang ditembakkan oleh anggota Houthi dari dalam Provinsi Saada di Yaman Utara dicegat 65 kilometer dari Kota Suci Makkah di Arab Saudi, sekitar 30 kilometer di sebelah tenggara Jeddah. Tak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan terjadi dalam insiden tersebut menurut laporan SPA, menambahkan pesawat tempur Kerajaan Arab Saudi menembak lokasi peluncur rudal di Saada dan menghancurkannya.
Koalisi militer pimpinan Arab Saudi telah memerangi petempur Syiah Houthi di Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui masyarakat internasional dan hidup di pengasingan, serta mengusir petempur Houthi dari Ibu Kota Yaman, Sana'a, serta provinsi di bagian utara negeri tersebut. Upaya internasional dan pembicaraan antara pihak yang berperang sejauh ini tak membuahkan hasil. Serangan pada Kamis malam itu adalah yang terakhir dari rangkaian serangan rudal balistik petempur Houthi dari Yaman, yang kebanyakan dicegat oleh pasukan militer Arab Saudi menurut warta kantor berita Xinhua. (Uu.C003) Sumber: antara news
Senin, 24 April 2017
Jalan Ibadah
Kamis, 29 Desember 2016
Proses beriman
Berubah adalah hal yang sering manusia ingin lakukan, tentunya berubah menjadi lebih baik bukan sebaliknya. Tapi terkadang menundanya karena alasan yang tertentu tapi biasanya alasannya belum siap, apakah harus siap untuk berubah??? Dekat dengan Allah itu keharusan bukan kesiapan.
Faktanya berubah itu harus dilakukan bukan disiapkan manusia menunggu siap seperti menunggu ajal pasti tapi tidak ta hu kapan terjadi. Melakukan hal kecil karena ingin dekat dengan Allah adalah hal bagus atau melakukan kewajiban sebagai umat Islam untuk mendapatkan perubahan, perubahan dalam iman dan cara kita hidup yang lebih baik lagi.
Mendekatkan diri pada sang pencipta juga dapat membentuk karakter seseorang, bukankah semua orang akan menjadi imam untuk diri mereka sendiri dan juga nantinya akan bertanggung jawab kepada keluarga yang mereka bangun dan anak-anak mereka kelak.
Mulai lah dengan sesuatu yang kalian mampu dan yakinlah kalian akan mampu melakukan hal yang lebih besar lebih besar lagi dari yang kalian lakukan saat ini, selamat mencoba jadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab atas segala karunia yang diberikan oleh Allah SWT, terima kasih
Selasa, 27 Desember 2016
HAq Dan Bathil
Haq (kebenaran) dan Bathil (kebatilan) adalah dua realitas objektif yang seantiasa kontradiktif (bertentangan) satu sama lainya. Bahkan pertentangan tersebut akan mengkristal menjadi peperangan abadi.
Selama didunia ini berlaku siang dan malam, gelap dan terang, maka selama itupula, di buana raya ini pertarungan antara yang haq dan bathil senantiasa seru berlangsung.
Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya). (QS. 10:82)
agar Allah menetapkan yang hak (Islam) dan membatalkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musrik) itu tidak menyukainya. (QS. 8:8)
Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang bathil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensipati (Allah dengan sifat-sifat yang tak layak bagi-Nya). (QS. 21:18)
APAKAH AL-HAQ ITU?
Firman Allah SWT: "(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Rabbmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu." (QS. 3:60). Lihat juga QS 2:147.
Firman Allah SWT: "Dan Kami datangkan dari tiap-tiap umat seorang saksi, lalu Kami berkata: tunjukkanlah bukti kebenaranmu, maka tahulah mereka bahwasanya yang hak itu kepunyaan Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulunya mereka ada-adakan". (QS. 28:75)
Allah SWT adalah Al-Haq [22:6], dimana kebenaran sejati itu adalah bersumber dari Allah. Oleh karena itu segala sesuatu yang tidak bersumber (berpedoman) dan atau berlawan dengan keputusan (wahyu) Allah, adalah kebatilan [22:62, 31:30]. dan kesesatan [10:32].
oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa "Al-Haq" (kebenaran sejati)itu adalah kebenaran yang bersumber dari Allah. Dan segala sesuatu yang tidak bersumber dari Allah adalah Bathil (kebatilan) dan Dholal (kesesatan).
Hukum yang bersumber dari Allah (berdasar wahyu) adalah hukum yang haq, sementara hukum yang tidak bersumber dari Allah (wahyu) adalah hukum yang bathil [5:49-50, 10:35-36]. Otomatis, negara yang menerapkan hukum yang haq adalah negara yang haq. sebaliknya, negara yang mengadopsi hukum bathil, otomatis negara Bathil.
Kadang kala para pembela kebatilan menyatakan kepada rakyat bahwa apa yang dibawanya adalah kebenaran, seperti pernyataan Fir'aun yang diabadikan Al-Qur'an.
(Musa BERKATA): Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita! FIRAUN BERKATA: Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukan kepadamu selain jalan yang benar. (QS. 40:29)